Pengikut

Rabu, 13 April 2016

Dangdut is Music of My Country

Mengutip dari salah satu judul lagu grup musik Project Pop, dangdut itu memang  music of my country. Perhatikan saja, di warung-warung, di angkutan umum, di acara hajatan masyarakat, rata-rata musik yang diputar adalah dangdut. Dan musik dangdut itu seolah menghidupkan suasana. Ramai dan serulah pokoknya.

Picture by suara.com

Tetapi sayang, ada sebagian orang yang berpandangan picik. Sehingga dengan entengnya menyebut musik dangdut sebagai musik kampungan. Weleh...ini pendapat yang bisa merusak persatuan. 

Tidak bisa dipungkiri, musik dangdut memang lekat dengan suasana kampung. Selain lebih sering diputar oleh masyarakat diperkampungan, juga penyanyi orkes di kampung-kampung gaya dan penampilan mereka agak sedikit norak (maaf).

Ada yang berpenampilan bak princess. Dengan baju yang lebar di bawah tetapi terbuka dibagian leher dan dada. Ada yang berpakaian mini dan ketat melekat di tubuh. Ini cara mereka dalam menarik perhatian penonton. Sah-sah saja memang. 

Tetapi hal ini akhirnya menimbulkan rasa sinis bagi mereka yang tidak menyukai musik dangdut. Sehingga timbullah pemikirian picik semacam tadi.
Padahal jika mau menelisik lebih jauh, dangdut merupakan salah satu genre seni musik Indonesia. 

Popularitasnya sudah ada sejak tahun 1970-an sampai dengan saat ini. Musik dangdut sebagian berasal dari musik Hindustan, Melayu dan Arab. Cirinya dentuman tabla atau gendang yang sangat kentara. Dipengaruhi musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Kadam yang dikenal dengan lagu Boneka India-nya, musik dangdut mulai memiliki penggemar sendiri di tanah air. 

Apalagi ketika tahun 1968 Rhoma Irama membawakan lagu-lagu dangdut dalam musik dan film-filmnya, maka lahirlah dangdut dengan tokoh Rhoma Irama. Dan pada tahun 1970-an musik dangdut telah matang dalam bentuknya. 

Coba simak lagu-lagu Rhoma Irama berikut ini:

Kalau terlalu banyak begadang
Muka pucat karena darah berkurang

Bila sering kena angin malam
Segala penyakit akan mudah datang

Begadang jangan begadang
Kalau tiada artinya
Begadang boleh saja
Kalau ada perlunya

Atau lagu yang satu ini:

Judi...menjanjikan kemenangan
Judi...menjanjikan kekayaan
Bohong...kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong...kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan

Judi....meracuni kehidupan
Judi....meracuni keimanan
Pasti...karena perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti...karena perjudian

Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad
Apalagi yang awam
Yang menang bisa jadi jahat
Apalagi yang kalah

Yang kaya bisa jadi melarat
Apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara
Apalagi yang susah
Uang judi najis tiada berkah



Sebuah lagu dangdut yang sarat dengan nasehat dan dakwah. Lagu Rhoma Irama mewakili segala suasana. Agama, remaja, cinta pada orang tua, bangsa dan lain-lain. Rhoma juga dikenal pionir mengawinkan berbagai jenis musik, pop, rock dan india.

Selain Rhoma Irama, ada penyanyi dangdut wanita yang sangat terkenal dieranya. Seperti halnya dengan Rhoma, penyanyi ini pun dikenal, baik lewat musik atau pun lewat film-fillmnya. Tentu Anda tidak asing mendengar lagu berikut ini:

Basah, basah, basah seluruh tubuh
Ah, ah, ah menyentuh kalbu
Manis, manis, manis semanis madu
Ah,ah, ah menyentuh syahdu
Basah diri ini, basah hati ini
Kasih dan sayangmu
Menyirami hidupku, bagaikan mandi madu
Ah, ah, ah mandi madu

Atau simak lirik lagu berikut ini:

Jug gejak gejuk gejak gejuk
Kereta berangkat
Jug gejak gejuk gejak gejuk
Hatiku gembira


Dua lagu dangdut tersebut sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat luas. Elvy Sukaesih yang mempopulerkan lagu tersebut popularitasnya pun menyamai Rhoma Irama. Dan mereka dikenal sampai sekarang sebagai raja dan ratu dangdut. Kreatifitas dan aksi panggung mereka tetap di nanti-nanti. Meskipun bermunculan penyanyi-penyanyi dangdut lainnya dengan gaya dan ciri masing-masing.

Seperti penyanyi Hamdan ATT yang lagu-lagunya bernada melas. Jika selama ini dangdut identik dengan musik yang dinamis dan goyang yang menghentak-hentak. Maka Hamdan ATT muncul dengan lagu dangdut yang berbeda. Mari simak salah satu lagu yang cukup populer milik Hamdan ATT.

Aku rela walau hidup susah
Aku rela walau menderita
Asalkan kau sayang asalkan setia

Pagi makan sore tiada
Takkan luntur cintaku padamu
Baju satu kering di badan
Takkan pudar sayangku padamu
Walau hidup ini di gubuk derita

Picture by smule.com

Wes lagu Gubuk Derita ini (maaf) sarat kegombalan sebenarnya. Tapi sangat digemari dan cukup dikenal sampai saat ini. Karena begitulah sesungguhnya musik itu, menghibur, menasihati tanpa menggurui. Musik dangdut sendiri sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain. Mulai dari keroncong, gambus, pop dan rock. Genre musik dangdut pun meliputi dangdut koplo, dangdut house, pop-dangdut dan rock-dut.

Tetapi tahukah Anda asal kata penyebutan nama dangdut itu? Sebenarnya nama dangdut merupakan anomatope (tiruan bunyi) dari suara tabla. Putu Wijaya awalnya yang menyebut nama dang-ding-dut dalam tulisannya di majalah Tempo edisi 27 Mei 1972. Sebutan ini lalu diringkas menjadi "dangdut."

Seiring perkembangan zaman kini musik dangdut sudah sangat apalah-apalah. Semoga tak akan ada lagi yang memiliki pandangan sinis terhadap musik dangdut. Karena sesungguhnya "pelaku" musik dangdut itu sendiri yang menjadikan musik dangdut dipandang sebelah mata. Sementara musik dangdut, pada dasarnya sama dengan jenis musik lain. Sebagai sebuah seni yang menghibur. Jadi marilah kita nikmati musik dangdut yang sangat apalah-apalah ini. Seperti lirik lagu berikut yang dipopulerkan oleh Iis Dahlia.

Aku bagimu apalah
Kamu juga bagiku apalah
Kita ini hanya apalah
Kau dan aku apalah-apalah


Dari berbagai sumber.


#Hariketigapuluhtiga
#OneDayOnePost
#Kenalimusikmu

11 komentar:

  1. dangdut yg dahulu, lebih kusuka dr pd sekarang, sayangnya penyanyi dangdut tempo dl mulai jarang menyanyi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya suka semua selama lirik dan penampilan yang membawakan asyik...hehe

      Hapus
  2. dangdut yg dahulu, lebih kusuka dr pd sekarang, sayangnya penyanyi dangdut tempo dl mulai jarang menyanyi

    BalasHapus
  3. aku baru tahu juga asal nama "dangdut" itu sendiri
    makasih mbak sudah berbagi
    iya sih mbak rada sinis juga sm musisi dangdut yang berpakaian tll terbuka :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama...terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus
  4. Mb denik ni punya brp blog ya. Ini musik, nt masakan, terus destination. Terus fiksi. Top lah ..

    BalasHapus
  5. dangdut klasik lebih mendayu-mendayu beda banget sama lagu jaman sekarang.
    Meskipun begitu tetap semngat untuk para musisi muda yang sedang berkarya, semoga lebih baik dan tetap menjaga adat ketimuran

    BalasHapus
  6. Betul...terima kasih atas kunjungannya.

    BalasHapus
  7. Dangdut telah bermetaformosis, di daerah saya skrg marak musik Jandut ( Jaranan Dangdut )

    BalasHapus
  8. Dangdut...musik.pemersatu...karna kalo udah diputar...semua kalangan bisa menikmati....sip mabk denik

    BalasHapus